Perokok Ingusan Naik 6 Kali Lipat

KABAR miris dilansir oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Kemarin, Komnas PA menyebut jumlah perokok anak meningkat enam kali lipat dan perokok perempuan naik menjadi empat kali lipat Jumlah total perempuan dan anak yang terpapar rokok kini mencapai 163,9 juta. Mereka menjadi korban rokok karena menjadi perokok aktif maupun pasif.Dalam catatan Komnas PA, pada 1995 jumlah perokok perempuan diketahui mencapai 1,1 juta orang. Lalu, pada 2007 jumlah itu naik menjadi 4,8 juta Untuk perokok anak usia 10-14 tahun, Komnas PA menyebut terjadi kenaikan dari jumlah 71.100 orang pada 1995 menjadi 426.200 di 2010. “Ini sangat mengkhawatirkan karena mayoritas perokok memulai merokok ketika remaja. Perempuan dan anak adalah target pasaran bagi industri rokok,” terang Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait dalam acara Intervensi Industri Rokok. Kejah/iton terhadap Hak Kesehatan Anak dan Perempuandi Jakarta, kemarin.

Menurutnya, perempuan dan anak adalah kelompok rentandengan posisi tawar rendah saat menghadapi taktik pemasaran industri rokok maupun menjadi perokok pasif. “Jika tidak ada regulasi tegas dari pemerintah soal kebijakan kesehatan masyarakat, maka anak-anak dan perempuan akan terus jadi korban,” tandas Arist. Dia mendesak kepada pemerintah agar bersikap tegas memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak dari bahaya merokok.Pria berkacamata ini menyebut, sampai saat ini pemerintah masih tidak tegas dalam mengatur regulasi tentang rokok. Patut diduga kuat ketidakberdayaan pemerintah disebabkan karena adanya intervensi dari pelaku industri rokok.”Padahal industri rokok menjadikan anak dan perempuan sebagai sasaran dalam memasarkan produknya yang membahayakan kesehatan bahkan mematikan,” bebernya. Dia juga menilai program-program CSR perusahaan rokokha-nyalah cara untuk member citra . positif pada rokok. Idealnya, menurut Arits, program-program CSR perusahaan rokok tidak per-. lu mencantumkan merek dagang mereka, (tir)
By. tir

Print Friendly, PDF & Email
line