Belajar ke Luar Negeri Tanpa Beasiswa

Beasiswa tidak harus menjadi sumber pendanaan utama belajar ke luar negeri. “Yang penting adalah informasi. Kalau sudah tahu bagaimana cara dan biaya hidup di negara tujuan, maka biaya bisa dicari,” tegas Kepala Bidang Komunikasi Poetra Sampoerna Foundation (PSF), Nila Tanzil.Terkait hal tersebut, kata Nila, PSF mendirikan Access Education Beyond, yang merupakan bentuk bisnis sosial dari PSF. Melalui konsep bisnis sosial, organisasi tidak bergantung sepenuhnya pada donatur (donor). Sebab, organisasi ini dapat menghasilkan revenue dari unit bisnisnya.Hal yang membedakan institusi bisnis sosial dengan perusahaan biasa adalah institusi bisnis sosial tidak mengambil keuntungan untuk para pemegang saham. Penghasilan yang diperoleh digunakan sepenuhnya untuk membiayai program-program sosial.Nila menambahkan, Access Education Beyond (Access) adalah program persiapan dan kemitraan untuk pendidikan tinggi internasional. Program ini memungkinkan lulusan SMA, mahasiswa dan kaum profesional untuk mengakses pendidikan berkualitas tinggi di seluruh dunia. “Access adalah satu-satunya penasehat pendidikan hasil kerja sama dengan

Departemen Perdagangan Amerika Serikat. Tujuannya adalah membantu kerjasama pendidikan tinggi Indonesia dan Amerika,” ujarnya.Nila menyebutkan, Access tidak menawarkan beasiswa seperti program pendidikan yang lain. Namun, Access memandu calon mahasiswa supaya mendapatkan perguruan tinggi yang sesuai dengan biaya minimal atau tanpa biaya. “Access memberikan panduan bagaimana bisa belajar dan hidup di luar negeri,” tutur Nila.Bentuk panduan yang diperoleh bisa berupa informasi program pendidikan yang sedang dijalankan di suatu perguruan tinggi. Misalnya ada program asistensi, pertukaran pelajar, atau penelitian.Informasi juga bisa mengenal kerja part time. Nila mencontohkan, di Australia dalam seminggu mahasiswa hanya boleh bekerja selama 20 jam. Selanjutnya Access akan memberi informasi tempat mana saja yang menerima kerja part time dan berapa gaji yang diperoleh. “Jadi kita memperoleh infor-masi spesifik mengenai kerja part time. Melalui kerja part time, mahasiswa bisa menambah uang saku selama belajar di luar negeri,” paparnya.

Melalui program Ini, calon mahasiswa bisa menggali Infomasi sebanyak-banyaknya mengenal negara tujuan. “Access Iniseperti gudang Informasi. Melalui informasi yang diperoleh kita bisa menyusun rencana strategis bagaimana bisa hidup dan belajar tanpa beasiswa di luar negeri,” ujarnya.Nila mengatakan, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, calon nahasiswa bisa berkonsultasf dengan pihak Access. Untuk orientasi dan konsultasi awal tidak ada biayanya. Namun untuk beberapa persiapan seperti kelas persiapan TOEFL akan dikenakan biaya.Ia menjelaskan, biaya total tergantung kebutuhan calon mahasiswa. Berapa banyak konsultasinya Juga akan disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa.cil. td Irwan Kelana
By. Irwan Kelana

Print Friendly, PDF & Email
line