Tembakau Lebih Menguntungkan bagi Petani

Tembakau Lebih Menguntungkan bagi Petani

By. Julkifli Marbun

SUDAH banyak jenis tanaman yang digarap. Namun, keuntungan belum banyak didapat. Apalagi perubahan iklim yang sering tidak menentu. Tetapi bagi petani di Blitar, perubahan iklim bukanlah sebuah masalah. Karena bagi mereka hal itu merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.Kasdiyuno (50) petani di Desa Plosorejo, Kecamatan Ka-demangan, Kabupaten Blitar, mengungkapkan telah mencoba menanam berbagai tanaman-mulai dari jagung, melon, tomat, dan kacang. Sampai suatu saat dia berpikir menanam tembakau yang cocok untuk musim kemarau.”Menurut saya tanam tembakau lebih menguntungkan dibandingkan dengan tanamanlain,” katanya kepada Jjirnal Nasional saat mengikuti Gebyar Panen Raya 2012 di Desa Satriyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (22/10)

Dia mengaku sudah dua tahun menanam tembakau tepatnya dari 2011 hingga 2012. Ihwal ketertarikan menanam tembakau diawali saat mengikuti program kemitraan yang digagas PT Sadhana Arifnusa. “Dari program kemitraan ini perusahaan menjamin pasar, pendampingan teknok, budi daya tembakau yang baik melalui GAP (Good Agricultural Program) untuk meningkatkan produksi dan kualitas serta adanya penopang permodalan usaha tembakau,” kata Kasdi yang sudah dua tahun me(njadi petani tembakau selain padi dengan penghasilan Rpl5-20juta sekali panen untuk lahan seluas 0,3 hektare.Syamsuri (56) petani lain menjelaskan mereka sangat terbantu oleh mandor yang mengarahkan mereka untuk bertani dengan cara yang baik. Khususnya mengenai imbauan untuk tidak mempekerjakan anak-anak mereka di kebun melalui Agricultural Labor Practices (ALP) yang dianjurkan perusahaan, “jelas acara ini sangat bermanfaat buat kami, karena petani dapat penjelasan cara budi dayautembakau yang baik melalui program GAP dan ALP. Mendapatkan penjelasan evaluasi dan perencanaan musim depan untuk tanam tembakau. Yang paling di rasakan adalah terjalinnya silalurahmi dengan sesama petani tembakau,” katanya.

Dia mengaku mendapatkanteknik dan inovasi pengembangan tembakau sekaligus menyosialisasikan GAP.”Tujuannya untuk membantu meningkatkan kualitas hasil panen dan pendapatan mereka,” kata Manager Agricultural Program Leaf PT HM Sampoerna Tbk, Muhammad Amri Arsyid. Menurutnya, selain GAP mereka juga menyosialisasikan AIP sejak 2007 dan aktif diterapkan tahun ini.ALP sendiri merupakan interpretasi Declaration on Fundamental Principles and Rights at Work yang dibuat ILO dan diadaptasi Philip Morris International, Inc. (PMD sebagai pemilik Sampoerna. Dalam program ini petani dibimbing untuk melakukan budi daya tembakau yang berkesinambungan melalui praktik-praktik produktif, kompetitif dan efisienuntuk menghasilkan tembakau yang bebas menghindari pemakaian bahan plastik, pemakaian sarung tangan dan pemilihan pestisida yang tepat.” Sementara pada saat yang sama juga melindungi dan meningkatkan kondisi lingkungan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat,” kata Suharto, perwakilan dari PT Sadhana.Suharto memastikan terciptanya sistem ketenagakerjaan yang baik melaui ALP yang mencakup menjauhkan anak di bawah umur bekerja di pertanian, menjamin upah dan jam kerja yang layak, lingkungan kerja yang aman, perlakuan kerja yang adil tanpa paksaan, kebebasan berkumpul dan berkumpul serta mematuhi peraturan ketenagakerjaan. Julkifli Marbun

Print Friendly, PDF & Email
line