Merokok di dalam Rumah Salah Satu Bentuk KDRT

Merokok di dalam Rumah Salah Satu Bentuk KDRT

By. H-1

BAHAYA merokok ternyata berdampak lebih parah bagi anak-anak ketimbang orang dewasa. Pernyataan tersebut dilontarkan ahli paru-paru Rumah Sakit (RS) Persahabatan Feni Fltriani Taufik.”Dampak mulai dari gangguan kesehatan ringan sampai kematian bisa terjadi pada anak-anak yang terpapar nikotin,” ujar Feni saat kampanye antirokok yang digelar Jaringan Perempuan Peduli Pengendalian Tembakau (JP3T) dalam rangka memperingati Hari Antike-kerasan terhadap Perempuan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, kemarin.Pernyataan Feni itu diperkuat hasil penelitian dari University of California di San Fransisco, yang menemukan efek nikotin diperkirakan ada kaitannya dengan sindrom kematian mendadak pada bayi. Selain itu, menurut Feni, rokok termasuk mengandung karsinogen atau zat pemicu kanker yang tinggi.

“Karbon monoksida pada rokok mengikat hemoglobin yang menyebabkan gangguanperrvapasan d.an membuat otak anak kekurangan oksigen. Itu bisa berpengaruh perkembangan otak dan kecerdasan,” jelas Feni. Selain itu, kandungan tar pada rokok memicu muncul lendir di paru-paru menyebabkan gangguan pemapasan pada anak-anak. Belum lagi, ada 2.000 zat kimia berbahaya lainnya yang dikandung rokok.Perwakilan JP3T, Evie Permata Sari menyatakan perempuan dan anak-anak memiliki hak untuk sehat dalam keluarga dan merokok di lingkung-an rumah tangga dianggap pihaknya sebagai bentuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terselubung.Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan JP3T merupakan kampanye dalam bentuk talkshow dan penggalangan tanda tangan publik dengan tema Merokok di dalam rumah adalah kekerasan dalam rumah tangga, stop kekerasan terhadap perempuan dan anak. Selain itu, ada senam sehat dan jalan santai bersama mengelilingi HI. (7H-1)

Print Friendly, PDF & Email
line