Jangan Pernah Berpikir untuk Merokok
“Sumber pertama adalah pikiran. Oleh karena itu, kita harus memasukan edukasi, pengetahuan ke dalam pikiran orang yang perokok. Sehingga diharapkan kebiasaan dan karakter orang tersebut bisa diubah,” imbuhnya.Pada orang dewasa, kebiasaan merokok dapat menyebabkan risiko bronkitis kronis, emfisema, stroke, jantung koroner dan kanker paru-paru. Dimana, 90 persen dari angka kejadian kanker paru-paru dan 75 persen dari kejadian bronkitis kronis dan emfisema di dunia disebabkan oleh perilaku merokok.Sementara itu, Dr. Aulia Sani, Sp.JP (K) spesialis jantung dan pembuluh darah SSHM menjelaskan, angka kejadian penyakit kronis dapat dengan mudah dan cepat dikurangi hanya dengan merubah gaya hidup. Mengurangi kebiasaan merokok adalah salah satu upaya perubahan perilaku yang dapat mencegah terjadinya penyakit kronis atau mengurangi komplikasi penyakit yang diderita.“Oleh sebab itu, berhenti merokok pada usia berapapun tetap menguntungkan dan dapat meningkatkan harapan hidup. Jadi, berhenti merokok lebih cepat lebih menguntungkan,” tegasnya.Seperti diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi bahwa ada 4.000 zat kimia yang terkandung di dalam asap rokok, di mana 250 zat kimia tersebut berbahaya dan 50 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker. Menurut WHO, Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga di bawah China dan India sebagai negara yang jumlah perokoknya paling banyak di Asia.
By. Bramirus Mikail