Bocah Sukabumi Sembuh dari Kecanduan Rokok

Kecanduan merokok selama empat tahun bocah asal Sukabumi, Ilham (8), akhirnya sembuh setelah menjalani terapi di Jakarta yang diprakarsai oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Adrialty Samsul, di Sukabumi, Jumat (13/4), mengatakan, dari hasil terapi, kecanduan merokok Ilham sudah mulai bisa ditinggalkan.Berat badannya juga naik 2 kg, padahal sebelum menjalani terapi, bocah tersebut dinyatakan masuk stadium 3 kurang gizi dengantinggi badan hanya 114 cm dan berat badan 18,5 kg.”Sekarang Ilham sudah sembuh daii kecanduan merokoknya walaupun belum 100 persen dan berat badannya pun naik dua kg yang awalnya hanya 18,5 kg. saat ini menjadi 20 kg lebih, walaupun Idealnya anak seusla Ilham berat badan seharusnya 26 kg,” kata Adrialty kepada wartawan.Menurut dia, proses terapi dilakukan melalui berbagai metode seperti terapi kesehatan, pembinaan dari sisi psikologisnya, sementara pihak keluarganya diberikan pemahaman dalam upaya mendidik Ilham agar tidak kembalimenjadi perokok.

Guna menghindari menjadi seorang perokok lagi. Dinkes setempat menyiapkan program pencegahan dengan menjadikan lingkungan di sekitar tempat tinggal bocah Ini dan keluarganya sebagai kawasan Kampung Sehat.”Program Ini kami rancang sejak Ilham dibawa Komnas PA ke Jakarta untuk menjalani terapi, dengan tujuan agar bocah ini tidak kembali lagi menjadi pecandu rokok,” tambahnya.Ilham pun sudah bisa dipulangkan dan semua biaya akomodasi akan ditanggung oleh Pemerintan Kabupaten Sukabumi. “Kami konsen terhadap penyembuhan Ilham dan berha-rap bocah Ini tidak mencoba menghlsap rokok lagi,” kata ArialtlSebelum mendapatkan terapi, Ilham yang merupakan warga Kampung Karawanggirang, Desa Karawang, sejak berusia empat tahun sudah kecanduan rokok bahkan saal umur delapan tahun dengan menghabiskan dua bungkus rokok setiap hari. Bahkan, selaln-kecanduan merokok. Ilham Juga kecanduan meminum kopi. Setiap harinya anak pasangan dari Umar (40) dan Nenah (35) bisa me-nenggak kopi sampai lima gelas. Upaya keluarga pun kerap gagal karena keterbatasan biaya bagi penyembuhan kencanduannya. (Ant/luc)
By. Ant/luc

Print Friendly, PDF & Email
line