Asma Berkurang Setelah Rokok Dilarang

Sumber media : Kompas

By. BBC/A-43

Serangan asma terhadap anak-anak di Inggris menurun tajam setelah diberlakukannya larangan merokok di tempat-tempat umum. Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics, begitu Inggris menerapkan undang-undang bebas asap rokok di tempat-tempat umum, terjadi penurunan tajam jumlah anak yang dirawat di rumah sakit karena gangguan pernapasan.Studi yang juga dilansir BBC itu menunjukkan penurunan 12 persen anak yang terserang asma dalam tahun pertama setelah diterapkannya undang-undang mengenai aturan merokok di tempat umum. Namun, konsekuensinya dari diperketatnya larangan merokok di tempat umum itu sempat membuat banyak kalangan menduga para perokok akan menjadikan rumah mereka sebagai tempat merokok.Akan tetapi, hasil studi menunjukkan, banyak perokok kini tidak merokok lagi di rumah mereka.

Penelitian di Imperial College, London, telah mengkaji kembali jumlah anak yang terserang asma pada April 2002 berda-sarkan data dari Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service/NHS).Temuan mereka yang dipresentasikan di jurnal Pediatrics menyebutkan bahwa jumlah anak yang masuk rumah sakit dengan serangan asma parah meningkat 2 persen sebelum diterapkannya larangan merokok di tempat umum pada Juli 2007.Akan tetapi, setahun setelah diberlakukannya larangan merokok, peneliti menemukan bahwa anak yang terserang asma parah menurun 12 persen dan dalam dua tahun berikutnya meningkat sekitar 3 persen lebih. Dalam kurun tiga tahun itu anak yang terserang asma parah dan dirawat di rumah sakit mencapai 6.800 orang.Penurunan pasien yang terserang asma juga terjadi di antara anak laki dan perem-punan serta segala usia, baik dari lingkungan kaya maupun miskin, desa dan kota.

Sebelumnya, larangan merokok sempat diperdebatkan, terutama di tempat seperti bar yang tidak memberikan perlindungan terhadap perokok pasif.Saat itu para pengkritik mengatakan, para perokok kemungkinan akan menang-gapinya dengan merokok di rumah -yang tentunya merugikan kesehatan keluarga mereka. Namun, berdasarkan studi diketahui, kian banyak orang bersikeras menjadikan rumah mereka bebas dari asap rokok.Kepala peneliti Prof Christopher Millet mengatakan, undang-undang antirokok di Inggris telah memberikan kontribusi tidak terduga dan juga mendorong perubahan perilaku.”Kami semakin berpikir akan banyak kalangan menyadari dan mengadopsi aturan mengenai bebas asap rokok tidak saja di tempat-tempat umum, seperti restoran dan bar tetapi juga di rumah mereka,” katanya.Ia mengatakan, hal itu merupakan satu keuntungan bagi anak-anak karena mereka sangat rentan terpapar asap rokok.Temuan tersebut telah menguatkan bukti dari dampak pentingnya undang-undang bebas asap rokok seperti yang diteliti di Amerika Utara dan Scotlandia. Tidak ada asap rokok berarti membantu menurunkan jumlah anak yang terkena serangan asma parah. (BBC/A-43)***

Print Friendly, PDF & Email
line