Memperbaiki Fungsi Paru-paru Akibat Rokok

Sumber media : Rakyat Merdeka

By. Yusuf Waluyo Jati

Banyak orang menyadari bahwa merokok tidak hanya merusak kesehatan si perokok tetapi juga dapat merusak kesehatan para perokok pasif.Rokok bahkan telah menjadi sumber pembunuh terbesar di dunia dibandingkan dengan perang. Sederet penyakit yang ditimbulkan oleh rokok pun begitu ganas seperti kanker paru-paru, jantung, stroke hingga impotensi.Mungkin Anda adalah seorang perokok, atau dalam keseharian Anda terpaksa berada di lingkungan para perokok. Tentu saja kedua keadaan itu membahayakan paru-paru Anda karena ada ratusan zat berbahaya di dalam sebatang rokok yang dihisap.Namun, kini ada banyak cara agar paru-paru seseorang bisa bersih atau paling tidak meminimalisasi bahaya racun rokok yang mengendap di dalam tubuh dan paru-paru kita.Dokter dan para ahli gizi dunia sangat menyarankan pemberian makanan yang kaya omega-3 pada penderita penyakit gangguan paru-paru kronik (chronic obstructive pulmonary diseases /COPD) lantaran dapat memperbaiki fungsi paru-paru penderita penyakit tersebut.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan serum, tingkat produksi lendir serta perbaikan gejala pada penderita COPD.Selain itu, mengonsurrLsi makanan dan minuman yang mengandung banyak kedelai dapal memperbaiki fungsi-paru-paru dan mengurangi serangan penyakit sesak nafas kronis.Tim studi yang dipimpin Ftimi Hirayama asal”Jepang meneliti 300 pasien sesak nafas dan 340 orang sehat mengenai konsumsi kedelai.Hasilnya, mereka yang mengonsumsi produk-produk yang mengandung kedelai ada hubungannya dengan membaiknyafungsi paru-paru dan turunnya risiko terkena sesak nafas.Setelah diteliti, flawnoid yang terdapat dalam makanan kedelai bertindak sebagai antiperadangan pada paru-paru serta dapat melindungi paru-paru dari tembakau yang menyebabkan kanker bagi para perokok.Menurut Hirayama, selain.baik bagi paru-paru, kedelai juga bisa menurunkan kolesterol serta mengatasi gejala menopause.

 

Para peneliti dari McEwen Centre for Regenerauve Medicine, University Health Network, untuk pertama kalinya berhasil menggunakan terapi gen untuk memperbaiki paru-paru rusak yang digunakan untuk transplantasi kepada pasien.Teknik ini bakal secara signifikan memacu pertumbuhan jumlah donor paru-paru dengan cara memperbaiki organ yang sebelumnya dinilai cacat, selain juga meningkatkan hasil Iransplantasi yang lebih baik.

 

Terapi 12 Jam

 

Bagi pecandu rokok, menghentikan kebiasaan merokok merupakan hal yang sulit. Namun temyata, tubuh akan memperbaiki sistemnya ketika seseorang mulai berhenti merokok selama 12 jam.Perasaan buruk akan terasa pada awalnya tetapi pada saat itulah proses penyembuhan kerusakaan akibat rokok dimulai. Karbon monoksida dan kandungan nikotin dalam tubuh akan hilang secara perlahan.Kandungan berbahaya tersebut akan hilang sama sekali dalam 2-3 hari setelah berhenti merokok. Pada saat itu akan timbul perasaan tak tenang serta emosi yang tidak stabil. Rasa lapar serta keletihan yang berlebihan bahkan kesulitan tidur pun terasa.Gejala tersebut menandakan bahwa tubuh sedang membersihkan sisa-sisa nikotin yang ada di dalam tubuh. Dalam 2-3 minggu sejakberhenti merokok, sirkulasi tubuh akan mulai memperbaiki kerusakan pada paru-paru.

 

Dalam jangka waktu 1-9 bulan, batuk-batuk dan nafas pendek akan menghilang. Paru-paru mulai bersih dan fungsinya kembali normal.Gejala-gejala seperti depresi, frustasi, dan sakit kepala juga akan melanda pada awal proses penyembuhan.Namun hasilnya, Anda akan terbebas dari risiko kanker, jantung, kemandulan, dan kerusakan pani-paru. Dengan sedikit kesabaran dan niat yahg keras, Anda akan mendapatkan kualitas kesehatan yang luar biasa.Kartono Mohamad, Ketua Tobacco Support Center-lkatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (TCSC-IAKMI), menjelaskan Indonesia merupakan salah satu negara pengonsumsi rokok terbesar di dunia setelah China, Amerika Serikat dan Rusia.Jumlah batang rokok yang dikonsumsi di Indonesia cenderung meningkat dari 182 miliar batang pada 2001 menjadi 260,8 miliar batang pada 2009.

“Tugas kami adalah menyajikan data dan fakta tembakau sebagai bahan advokasi mengenai masalah tembakau dan rokok dari berbagai aspek termasuk kesehatan,” ujarnya.Secara umum, tuturnya, kebiasaan merokok masyarakat Indonesia menyebabkan masalah kesehatan. Jumlah rokok yang dikonsumsi sekitar 10 batang per hari.Ini merupakan angka rata-rata yang cukup tinggi dalam memberikan dampak negatif kesehatan dan ekonomi.Jika harga per batang adalah RpSOO, perokok bisa mengeluarkan biaya sekitar Rp5.000 per hari atau Rpl50.000 per bulan untuk membeli rokok saja.Belum lagi biaya untuk kesehatan dan ekonomi yang menjadi beban perokok, keluarganya dan negara. Indonesia memang masih terbelenggu asap rokok! Yusuf Waluyo Jati (rvtlaksi(Sibisnis.co.id)

Print Friendly, PDF & Email
line