Desa Bebas Rokok
Mantan Panglima Kostrad ini mencontohkan, biasanya petani mengeluarkan uang untuk membeli rokok Rp. 10.000 sehari. Dalam sebulan, berarti ada pengeluaran Rp. 300.000.
’’Bukankah uang sebesar itu lebih baik ditabung untuk biaya pendidikan anak – anak? Bukan malah menjadi asap yang membuat batuk’’. Kata Bibit ketika berdialog dengan para petani di desa Kutuk Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Jawa Tengah Pekan lalu.
Namun Bibit menambahkan, jalan atau tidaknya gagasan itu bergantung pada komitmen warga dan kepala desa. Dalam pelaksanaannya, warga harus menyediakan tabungan dan memasukkan uang untuk membeli rokok ke tabungan itu.
Kepala Desa harus bisa mengawal pelaksanaan program tersebut dengan membuat peraturan desa. Peraturan itu berdasarkan kesepakatan bersama warga.
’’Kalau program itu berjalan, petani akan makmur dan anak – anak lebih terperhatikan, coba sebulan dulu, rasakan manfaatnya’’ujar Bibit. (HEN)
BIBIT WALUYO