Cerdik Cegah Osteoporosis

Cerdik Cegah Osteoporosis

By. sri noviarni

Osteoporosis atau pengeroposan tulang merupakan penyakit yang umumnya mengiringi masa tua. Dengan menjalani hidup sehat dan menabung kalsium, penyakit ini sebenarnya dapat dicegah.Tak kurang dari 20.000 masyarakat memenuhi Silang Monas, Jakarta, dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Nasional (HON)yang telah dicanangkan Kementerian Kesehatan sejak 2002. Kegiatan ini juga merupakan puncak dari kegiatan Charity HWA yang mengajak masyarakat dari empat kota, yakni Surabaya, Solo, Semarang, dan Bandung, untuk berjalan. IMasyarakat yang memadati kawasan Monassejak pukul 06.00 WIB itu pun diajak melakukan osteo dance yang diciptakan oleh Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi).Tari ini sebagai altematif baru bagi gerakan pencegahan osteoporosis (osteo movement),yang selama ini telah diperkenalkan dalam bentuk senam (osteo gym) dan jalan kaki 10.000 langkah (osteo walk). Peringatan HON yang jaruh pada 20 Oktober itu mengangkat tema “Indonesia Bergerak Waspadai Patah Tulang akibat Osteoporosis”.

 

Sejalan dengan tema yang diambil, dalam kesempatan tersebut. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak masyarakat untuk mencegah osteoporosis dengan cara berperilaku “CERDIK”. Slogan ini merupakan penjabaran dari cek kesehatan secara berka-la.enyahkan asap rokok,rajin aktivitasfisik,diet sehat dan seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres. Wakil Menteri Kesehatan Ah Ghufron Muktimenuturkan, dengan berperilaku cerdik, semakin besar kesempatan untuk hidup dungan tulang sehat. Selaras dengan upaya Kemenkes yang menitikberatkan upaya pro-motif-preventif tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif. “Patah tulang akan memengaruhi aktivitas sehari-hari. Pada akhirnya juga akan menurunkan produktivitas masyarakat,” kata Ali dalam sambutannya.Ah melan j utkan, dewasa ini umur harapan hidup masyarakat Indonesia meningkat dari 70,7 tahun menjadi 72 tahun. Ini memang merupakan kabar baik. Namun, di sisi lain, meningkatnya umur harapan hidup juga berbanding lurus dengan perubahan pola penyakit. Karena itu, risiko terkena penyakit degeneratif pun meningkat. Salah satunya adalah osteoporosis.

 

Jumlah penderita osteoporosis kini cenderung meningkat. Pada 2050 diperkirakan jumlah penderita osteoporosis pria meningkat tiga kali lipat. Sementara wanita meningkat dua kali lipat. Karenanya.yang menjadi pekerjaan rumah bersama adalah bagaimana mengedukasi masyarakat tentang pengetahuan osteoporosis agar pada masa mendatang jumlah penderita penyakit tulang ini dapat diminimalkan. Untuk itu,beberapa langkah telah dilakukan. Seperti pendayagunaan posbindu untuk pengecekan kesehatan kaum lanjut usia di kampung-kampung. Ali juga mengingatkan perlunya gerak tubuh ba-gi warga, terutama menjelang usia lanjut. “Saat ini ada sekitar 3.000 posbindu yang aktif. Untuk pencegahan osteoporosis, yang pentingkita bergerak, kemudian usahakan kena paparan sinar matahari pagi, dan jangan lupa asupan makanan bergizi yang mengandung kalsium dan vitamin D,” kata Ali.Judy Stenmark, Chief Executive Officer dari Ln ternational Osteoporosis Foundation (IOF) yang berkesempatan hadir dalam acara puncak peringatan HON 2012 menyampaikan, pada tahun ini IOF fokus pada tema kampanye dengan judul Capture theFrac-ture, yaitu upaya prioritas mengurangi terjadinya patah tulang kembali pada pasien yang telah mengalami patah tulang.

“Ini mengingat lebih dari separuh pasien yang pernah mengalami patah tulang akan mengalami lagi patah tulang pada masa depan. Karena itu, penting untuk melakukan upaya pencegahan sebelum terjadi patah tulang,” ujar Judy.Adapun Fonterra Brands Indonesia turut berpartisipasi dalam bentuk kampanye Indonesia Bergerak 2 Minggu demi Esok yang Lebih Baik. Kampanye ini dilatarbelakangi hasil riset yang dilakukan terhadap wanita pramenopause oleh Massey University.St Thomas Hospital, UK, dan Fonterra Brands Ltd, serta pada wanita pascamenopause oleh Massey University.Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-UI/RSCM, dan Fonterra Brands Ltd.sri noviarni

Print Friendly, PDF & Email
line