Berhenti Merokok
By. DESY SUSILAWATI
Merokok mengurangi 11 tahun jatah hidup bagi perempuan.isiko kesehatan terkait kebiasaan merokok sudah jamak diketahui masyarakat. Perempuan yang merokok lebih tinggi risikonya terkena serangan stroke, katarak, osteoporosis, menopause dini, masalah menstruasi, dan beberapa tipe kanker. Kabar terbarunya, merokok dapat memangkas 11 tahun usia harapan hidup perempuan.Penelitian yang sama menunjukkan kabar baik menyertai ancaman mengerikan tersebut. Perempuan yang berhenti merokok lebih cepat, dapat meraih kembali usia harapan hidup tersebut. Temuan tersebut dilansir oleh the Office on Smoking yang merupakan bagian dari the Centers for Disease Control and Prevention. Amerika Serikat.Tim McAfee selaku co-aufhorpenelitian terse-but mengungkapkan merokok merupakan penyebab kematian nomor satu yang dapat dihindari oleh warga Amerika. Ia menyatakan risiko kesehatan yang ditemukan timnya begitu menakutkan. Ini fakta horor, betapa tidak, perempuan yang kami teliti kehilangan usia harapan hidupnya rata-rata 10 tahun akibat merokok,” ujarnya seperti dikutip dari laman Healthy Living.
Penelitian tersebut dipublikasikan Rabu (23/11 lalu di New England Journal ol Medicine. Studi ini menganalisis data dari 113.752 perempuan dan 88.496 laki-laki yang diwawancara antara tahun 1997 dan 2004 untuk United States National Health Interview Survey.Penelitian melihat angka dan penyebab kematian di akhir tahun 2006. Hasilnya, responden berusia 25 tahun atau lebih yang merokok tiga kali lebih banyak yang tutup usia. Itu jika dibandingkan dengan partisipan yang tidak pernah merokok. Sebanyak 60 persen perokok yang meninggal setelah menderita penyakit yang berkaitan dengan merokok. Risiko kematian perempuan lebih banyak dibandingkan asumsi sebelumnya.Penelitian ini juga mencatat orang yang ber-henti merokok sebelum usia 35 tahun, hidup 10 tahun lebih lama dibanding yang tidak berhenti. Akan tetapi, mereka harus menunggu hingga usia sekitar 45 tahun untuk merasakan manfaatnya. Mereka terpantau hidup sembilan tahun lebih lama.Dr Steven A Schroeder dalam New England Journal ol Meidkine menjelaskan tak pernah adakata terlambat untuk berhenti merokok. Manfaat kesehatan yang bisa dipetik tetap ada, kapanpun orang memutuskan tidak merokok lagi. “Ingat saja, makin banyak perempuan yang meninggal akibat kanker paru ketimbang kanker payudara dan tak ada cara ampuh untuk menyembuhkan-nya.” Masih mau menyulut rokok?td remy dwinanda