36 Balita Indonesia Kecanduan Rokok

Poskota, 29 Juli 2013

Bayi perokok (baby smokers) ternyata banyak ditemukan di Indonesia. Data yang dilansir Komnas Perlindungan Anak (PA) pada tahun 2012 menyebutkan 36 balita kecanduan rokok.“Balita-balita tersebut malah boleh dikatakan sudah menjadi pecandu rokok,” papar Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, kemarin.Fakta tersebut menjadi semakin memprihatinkan mengingat anak-anak yang menjadi baby smoker justeru berasal dari keluarga kurang mampu. Balita-balita tersebut menjadi perokok karena keisengan orang tuanya untuk mengenalkan rokok.“Ada banyak orangtua yang menganggap bahwa balita bisa merokok dan menjadi perokok aktif adalah sesuatu yang unik. Dan mereka bangga,” tambah Arist.Karenanya tak heran, beberapa balita perokok tersebut sempat diunduh dilaman youtube dan diakses oleh jutaan orang didunia.

 MAKIN MENINGKAT

 Dari puluhan balita perokok tersebut ada yang berumur 2,5 tahun, berumur 2 tahun (di Pontianak) bahkan ada yang 11 bulan (kasus di Palembang).”Itu artinya tingkat usia anak yang menjadi perokok aktif semakin rendah tambahnya.Selain munculnya anak-anak balita menjadi perokok aktif, menurut Arist hal yang sangat memprihatinkan adalah makin banyaknya anak-anak yang hidup dengan paparan asap rokok. Dengan jumlah perokok aktif mencapai 67 juta itu artinya akses anak untuk merokok tetap tinggi.”Apalagi rokok bisa dijual batangan.Ini juga mempengaruhi. Benar rokok murah itu akan menyebabkan perokok anak akan semakin meningkat,” punkasnya.

Print Friendly, PDF & Email
line